Belakangan banyak isu-isu
bahkan pemberitaan yang cenderung memojokkan tim pelaksana maupun program PKH
itu sendiri, tanpa klarifikasi dan memastikan kebenarannya. Satu temuan kasus
bukan berarti kita bisa menggenalisir sama disemua tempat. Keadaan ini tentu
saja sebuah kondisi yang tidak menunjukkan sikap saling menguatkan dan bahu
membahu mensukseskan pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Sebab PKH bukan
hanya milik tim pelaksana program namun jelas PKH adalah tanggungjawab bersama
untuk mensukseskannya mengingat PKH adalah
salah satu program perlindungan sosial cluster pertama yang menjadi
bagian strategi nasional dalam penanggulangan kemiskinan.
Banyak penilaian, isu-isu
atau pemberitaan yang merugikan dan tidak berkeadilan serta merusak nama baik
tim pelaksana maupun PKH itu sendiri. Kondisi ini tentu berdampak pada sikis
dan komitmen tim pelaksana program yang selama ini melakukan pengabdian kepada
masyarakat purna waktu, mengedepankan kerja keras, iklas, tanggungjawab, penuh
ide-ide inovatif sebagai wujud militansi yang tertanam dalam jiwa.
- “Payah, Penerima PKH tidak mengenal pendamping”. Jelas, tidak mengenal karena bukan wilayah dampingannya.
- “Pendamping tidak dikenal”. Pasti, karena bukan KPM dampingannya.
- “Data Amburadul”. Keliru, ada tahapan validasi untuk memastikan calon penerima manfaat tepat sasaran.
- “PKH tidak ada kegiatan, hanya penyaluran”. Penilaian yang terlalu dangkal, kegiatan-kegiatan pendampingan dalam pelaksanaan program sangatlah banyak mulai memberikan pendidikan kritis penerima manfaat, memastikan akses pendidikan dan kesehatan, mengembangkan kegiatan-kegiatan livelihood (ekonomi berkelanjutan), memastikan program komplementaritas KPM, pemutakhiran, validasi, penyaluran bantuan, penanganan pengaduan, verifikasi pendidikan dan kesehatan dan lainnya.
- “Penerima manfaat tidak tepat sasaran”. Siap dimutakhirkan jika benar, tentu dengan kriteria yang sudah ditentukan.
- “Pendamping melakukan pemotongan”. Tidakkah kita mau bertanya dan mendalami, pemotongan yang kita maksudkan adalah iuran atau tabungan yang disepakati KPM untuk mengembangkan modal swadaya dan mendukung kegiatan-kegiatan livelihood yang dikembangkan.,
Mengapa kita tidak
mencoba untuk MENGENAL LEBIH DEKAT,
mengapa kita tidak bertanya, mengapa kita tidak klarifikasi sebelum memberikan
penilaian atau membuat pemberitaan yang akan merugikan pihak lain. Karena kita
adalah INDONESIA. Dalam pelaksanaan program tentu akan ada
kendala dan tantangan, oleh sebab itu kerjasama semua pihak akan mendukung
dalam mewujudkan kesuksesan program, input akan dijadikan bahan evaluasi sebagai
bahan mengembangkan startegi-strategi lainnya untuk pelaksanaan yang lebih
baik.
SALAM PKH
MARI LEBIH BIJAK!
By
Hm
0 komentar:
Posting Komentar