Jumat, 24 Agustus 2018

PPKH MEMANUSIAKAN MANUSIA



Ashabul Yamin adalah laki-laki kelahiran Kutai Tanjung Laong Kalimantan Timur, tepatnya 9 Juli 1987,  Ashabul Yamin dikenal sebagai sosok yang sangat menyayangi keluarga, dan saat ini sudah dikaruniai seorang putra  bernama Muhammad Fithra Alkaromi dari istri Dewi Uji Yastuti. 
MEMANUSIAKAN MANUSIA tanpa melihat status, latar belakang, pendidikan dan lainnya khususnya  masyarakat miskin yang selama ini terpinggirkan itulah tujuan mulia dari Ashabul  Yamin, salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Aikmel yang bergabung sejak tahun 2011. Dapat dibayangkan suatu kondisi dimana masyarakat yang miskin dalam segala akses akan menunjukkan kehidupan yang dapat membuat sesak dada dan membuat kita menarik nafas dalam-dalam, seperti halnya anak-anak  fakir miskin atau anak yatim yang memiliki keinginan kuat untuk sekolah namun sering terganggu karena tidak dapat membeli peralatan dan perlengkapan sekolah termasuk buku-buku penunjang, anak-anak yang tidak terlalu diperhatikan oleh orang tua atau keluarganya sehingga lebih sering tidak sekolah, anak-anak yang tidak memiliki kepercayaan diri karena berasal dari keluarga yang tidak mampu, anak-anak yang tidak terurus kesehatannya, bahkan orang tua selaku pengurus KPM yang berbicara dengan orang lain saja sangat takut, bahkan hingga saat ini masih ada orang tua yang takut berbicara karena takut salah dan disalahkan. 

Realita ini jelas sebuah kondisi kemiskinan dengan keterbelakangan sehingga membutuhkan fasilitator untuk menjembatani semua keterbelakangan  ini, untuk memberikan pencerahan, untuk memberikan penghargaan, untuk memberikan rasa aman, rasa percaya diri dan memiliki harapan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Kondisi  ini semakin menggugah naluri kemanusiaan Ashabul  Yamin untuk berbuat untuk bermanfaat bagi orang lain.

Namun niat luhur, komitmen kuat didalam melakukan  pendampingan tentu memiliki tantangan yang membutuhkan pemikiran dan strategi jitu dalam menyelesaikannya seperti halnya persoalan excllusion dan inclusion errsor, situasi ini akan memancing penilaian negatif kepada pendamping dan program, bahkan sangat berpotensi menimbulkan konflik didalam masyarakat. Sehingga bagi Ashabul  Yamin ketelitian, strategi, hati-hati dan penuh perhitungan harus dipegang oleh tiap pendamping dalam penyelesaian masalah-masalah yang terjadi dengan melakukan pendekatan personal dan koordinasi intens dengan lintas sektor terkait untuk mendukung kesuksesan program.

Peluh bercucuran, panas, dingin, lelah, letih, pikiran yang terkuras didalam melaksanakan pendampingan bagi Ashabul Yamin atau yang biasa di sapa dengan Pak Yamin bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan rasa haru, bangga, senang serta bermanfaat bagi KPM dampingannya seperti keberhasilan dalam melakukan advokasi siswa PKH yang terancam Drop Out, proses ini adalah salah satu tindakan menyelematkan generasi penerus bangsa. Selain itu kegiatan Pertemuan  Peningkatan Kemampuan Keluarga atau P2K2 adalah kegiatan yang dinilai MEMANUSIAKAN MANUSIA dengan memberikan pencerahan, penguatan, motivasi, membangun harapan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Oleh sebab itu bagi sosok yang juga dikenal berkepala dingin dalam menyelesaikan setiap persoalan ini menganggap Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program super karena mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik. 

SALAM PKH


By
Hm


4 komentar: