TANGGAP
BENCANA WUJUD MILITANSI PENDAMPING PKH AIKMEL
Gempa 7.0 SR kembali
mengguncang Lombok, gempa terjadi sekitar pukul 18:46:35 WIB, teriakan histeris
manusia, kumpulan masyarakat yang berhamburan, isak tangis terdengar
dimana-mana, suasana yang sangat mencekam sebab gempa yang terjadi pada malam
hari, dibarengi dengan hujan dan listrik yang padam. Dapat dibayangkan apa yang
terjadi pada ibu-ibu hamil, memiliki bayi, anak-anak dan lansia, tentu ini
menjadi pemandangan yang menyesakkan dada.
Tanggap bencana tentu
menjadi sikap pertama yang ditunjukkan oleh pendamping PKH Aikmel, sejak diri
hari, pagi-pagi buta dan sepanjang hari ini sebagai wujud militansi mereka. Mulai
dari memastikan kondisi seluruh KPM yang tersebar di 24 Desa di Kecamatan
Aikmel serta melakukan pendataan atas seluruh kondisi dan memetakan kebutuhan mereka
serta mengupayakan akses bantuan dengan melakukan koordinasi intens dengan
berbagai pihak.
Banyak pemandangan
yang menuntut militansi seorang pendamping seperti warga yang melahirkan di
tenda, tidak berani pulang karena trauma gempa, kekurangan terpal untuk membangun
tenda pengungsian sementara anak-anak banyak yang mengalami mual, muntah, sesak
nafas, mencret, tidak berselera makan bahkan akibat gempa sejak 29 Juli 2018
banyak anak-anak yang mengalami penurunan berat badan atau tidak mengalami
kenaikan berat badan. Selain itu
pendamping PKH Aikmel bahu membahu bersama masyarakat untuk membangun
tenda-tenda pengungsian dan memberikan penguatan bagi KPM serta masyarakat
lainnya dengan melakukan kunjungan-kunjungan/silaturrahmi di pos-pos
pengungsian yang dibuat sementara.
By
Hamidah
0 komentar:
Posting Komentar