PKH
BUKAN SEBATAS PENYALURAN BANTUAN
(Penggalangan
Dana Untuk Biaya Akomodasi anak KPM amputasi)
“PKH bukan sebatas
penyaluran bantuan”, pendampingan rutin, memberikan pendidikan kritis untuk
KPM, memastikan pemenuhan kebutuhan dasar khususnya bidang pedidikan dan
kesehatan, serta memastikan KPM dapat mengakses program-program perlindungan
sosial lainnya pada cluster pertama adalah kegiatan rutin pendampingan dalam
pelaksanaan program.
Seperti halnya yang
sudah dilakukan yaitu penggalangan dana untuk memberikan dukungan untuk salah
satu anak KPM yang mengalami tabrak lari yaitu Yuni Annisa. Yuni Annisa adalah
anak KPM atas nama Nurhasanah, yang saat ini berusia 15 tahun, tinggal di Dusun
Petakawan Desa Kalijaga Kecamatan Aikmel dam harus mengikhlaskan kaki sebelah
kananya untuk diamputasi karena tidak bisa dipertahankan lagi.
Penggalangan dana ini
diinisiasi oleh Dedy Suhardin, Ashabul
Yamin, Haerul Fahmi dan Hamidah yang menerima informasi keadaan Yuni Annisa kemudian mengajak
seluruh pendamping lainnya untuk melakukan gerakan penggalangan dana bersama di bawah pertanggungjawaban Hiswaton Selaku Koorinator Kecamatan. Seminggu
setelah penggalangan dana diantara tim serta donator diluar pendamping
terkumpul dana Rp.2.250.000 yang
akan diperuntukkan mensupport biaya akomodasi selama pengobatan atau
penyembuhan. Nominal tentu saja bukan menjadi ukuran akan tetapi melalui
gerakan bersama ini sedikit meringankan korban,namun hal terpenting adalah
saling menghibur, menguatkan dan memberikan motivasi bagi korban dan keluarga
agar mampu menjalani kehidupan selanjutnya dengan tetap semangat dan tidak
putus asa, dengan kondisinya yang rentan. Tidak sampai disini saja mencari
donator untuk mendukung Yuni Selanjutnya tetap dilakukan, untuk dapat mengakses
jenis bantuan lainnya seperti tongkat, kaki palsu, dengan harapan Yuni dapat
kembali beraktivitas seperti semula dan tetap bisa bersekolah, sebab
keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk Yuni tidak melanjutkan pendidikan,
bukan alasan untuk tidak menikmati masa kanak-kanaknya, tertawa, tersenyum,
riang gembira bersama teman sahabat, teman dan keluarga.
Senyum manis Yuni
Annisa yang terpancar dan semangat tetap melanjutkan pendidikan tentu saja
sebuah hasil yang diharapkan sebagai bagian dari proses panggilan jiwa
pendmaping-pendamping PKH untuk “Tetap bermanfaat bagi orang lain” sebagai
penjuang militan dan pengabdian kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin
dengan kekomplekan persoalan
kerentanannya.
0 komentar:
Posting Komentar