Senin, 17 September 2018

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT MELALUI FDS MENUJU KPM MANDIRI DAN SEJAHTERA

 
Selalu berusaha membuat orang-orang disekelilingnya untuk tersenyum dan bekerja dengan bahagia adalah kebiasan yang selalu dilakukan oleh Pak Dedy Suhardin. Pak Dedi, demikianlah nama sapaannya sehari-hari, laki-laki kelahiran 32 tahun silam ini, lahir di Bima tepatnya 11 Mei 1986, saat ini sudah dikaruniai dua orang anak dan berdomisili di Rembate Desa Kalijaga. Selain humoris Pak Dedi juga dikenal sebagai pendamping militan didalam menjalankan tugas-tugas pendampingan program, hal ini terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan dengan berbagai pendekatan dan strategi.
Sikap militansi yang dimiliki tentu saya berawal dari komitmen yang kuat, sebab sejak kecil Pak Dedy memiliki cita-cita untuk bisa membantu fakir miskin dan orang tidak mampu, ingin lebih dekat dengan mereka, mampu berbuat sesuatu untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Keinginan ini kemudian di wujudkan dengan menjadi Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2014.
Komitmen kuat bukan berarti bebas tantangan dan kendala, komitmen itulah yang akan diuji dilapangan untuk mengetahui seberapa jauh militansi yang dimiliki oleh seorang pekerja sosial,  sebagaimana halnya yang dialami oleh Pak Dedi. Mengorganisir di tingkat bawah bukanlah hal yang mudah semudah membalik telapak tangan, banyak konflik terjadi bahkan dalam bentuk serangan langsung sikis dan psikis, sebab  meminimalisir masalah dengan memberikan penerangan kepada masyarakat juga bukanlah hal yang mudah mengingat setiap individu memiliki berbagai karakter dan ketidakmampuan dalam mengelola emosi  sehingga bisa berakibat vatal. 
Memahamkan masyarakat tentang PKH itu sendiri adalah point terpenting bagi Pak Dedi, ketika masyarakat paham maka kegiatan pendampingan, pengorganisasian dan koordinasi akan lebih mudah, meskipun menjalankan program ini berbeda dengan yang lain, terlebih hingga saat ini karakter masyarakat yang cenderung menganggap semuanya miskin jika dikaitkan dengan bantuan. Oleh sebab itu strategi yang dilakukan oleh Pak Dedy adalah setiap turun ke lapangan sosialisasi secara terus menerus dengan melibatkan banyak pihak. 
Selama proses melaksanakan pendampingan kegiatan FDS (Family Development Session) dinilai sebagai kegiatan yang mampu mendekatkan masyarakat dengan segala kesenjangannya dan menjadi wadah PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT, sebab didalam masyarakat yang saling mempengaruhi maka manusia dituntut untuk menyesuaikan persoalan dirinya secara terus menerus dengan situasi baru. Beberapa materi FDS sendiri diantaranya memberikan pencerahan untu mengubah pola pikir tentang kemiskinan yang selama ini dianggap sebagai keturunan, kemudian bagaimana pola asuh anak yang benar dan tentang kesehatan, kesemuanya untuk memberikan pendidikan kritis untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan atau hal-hal yang dianggap tabu namun justru anggapan tersebut yang mempersulit keluar dari kemiskinan. Kemudian melalui wadah ini Kelompok Penerima Manfaat Program (KPM) dapat berbagi segala persoalan dalam kehidupan mereka untuk mendapatkan penguatan, selanjutnya di follow up dengan kunjungan rumah untuk lebih dekat dan advokasi. Sehingga bagi Pak Dedy sendiri Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Program Perlindungan sosial yang mampu untuk menanggulangi kemiskinan, salah satunya dengan mengubah pola pikir untuk lebih mandiri dan merdeka yang dibarengi dengan pemberian bantuan tunai berupa uang.


By.Hm

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Posting Komentar