By.Hm
Selasa, 18 September 2018
BANTUAN KORBAN GEMPA SENILAI 16.930.000 SIAP DI DISTRIBUSIKAN PPKH AIKMEL
Setelah sebulan melakukan penggalangan dana di bawah tanggungjawab Bapak Hiswathon selaku Koordinator Kecamatan, di koordinir oleh Ketua Humas Bapak Muhammad Rafiki dan bendahara Fifin Candra Arifa, dana yang sudah terkumpul per 18 September 2018 berjumlah Rp. 16.930.000. Sumber dana berasal dari pendamping dan KPM yang memiliki kepedulian, ingin berbagi meringankan beban sesama KPM yang menjadi korban gempa serta pihak-pihak peduli lainnya.
Sesuai dengan hasil kesepakatan pada rapat koordinasi sebelumnya, dana akan difokuskan untuk korban gempa yang ada di Kecamatan Aikmel. Adapun jumlah korban gempa yang sudah teridentifikasi akan menerima bantuan sejumlah 82 KPM. Jenis bantuan yang akan diberikan berupa sembako dengan nominal Rp.200.000/KPM, dengan rincian 10 kg beras, 2 kg minyak goreng, 2 kg gula pasir, 1 tray telur.
Pengadaaan sembako akan dilakulan oleh PPKH Aikmel, yang direncanakan pada Hari Rabu 19 September 2018 bertempat di Sekret PPKH Aikmel, dan pendistribusian direncanakan pada Minggu ke 3 Bulan September 2018 yang akan di organisir oleh Tim Bebansok (Bencama alam, bantuan sosial dan kegiatan sosial).
By.Hm
Senin, 17 September 2018
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT MELALUI FDS MENUJU KPM MANDIRI DAN SEJAHTERA
Selalu
berusaha membuat orang-orang disekelilingnya untuk tersenyum dan bekerja dengan
bahagia adalah kebiasan yang selalu dilakukan oleh Pak Dedy Suhardin. Pak Dedi,
demikianlah nama sapaannya sehari-hari, laki-laki kelahiran 32 tahun silam ini,
lahir di Bima tepatnya 11 Mei 1986, saat ini sudah dikaruniai dua orang anak
dan berdomisili di Rembate Desa Kalijaga. Selain humoris Pak Dedi juga dikenal
sebagai pendamping militan didalam menjalankan tugas-tugas pendampingan
program, hal ini terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan dengan berbagai
pendekatan dan strategi.
Sikap
militansi yang dimiliki tentu saya berawal dari komitmen yang kuat, sebab sejak
kecil Pak Dedy memiliki cita-cita untuk bisa membantu fakir miskin dan orang
tidak mampu, ingin lebih dekat dengan mereka, mampu berbuat sesuatu untuk
kehidupan mereka yang lebih baik. Keinginan ini kemudian di wujudkan dengan
menjadi Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2014.
Komitmen
kuat bukan berarti bebas tantangan dan kendala, komitmen itulah yang akan diuji
dilapangan untuk mengetahui seberapa jauh militansi yang dimiliki oleh seorang
pekerja sosial, sebagaimana halnya yang
dialami oleh Pak Dedi. Mengorganisir di tingkat bawah bukanlah hal yang mudah
semudah membalik telapak tangan, banyak konflik terjadi bahkan dalam bentuk
serangan langsung sikis dan psikis, sebab
meminimalisir masalah dengan memberikan penerangan kepada masyarakat
juga bukanlah hal yang mudah mengingat setiap individu memiliki berbagai
karakter dan ketidakmampuan dalam mengelola emosi sehingga bisa berakibat vatal.
Memahamkan
masyarakat tentang PKH itu sendiri adalah point terpenting bagi Pak Dedi,
ketika masyarakat paham maka kegiatan pendampingan, pengorganisasian dan
koordinasi akan lebih mudah, meskipun menjalankan program ini berbeda dengan
yang lain, terlebih hingga saat ini karakter masyarakat yang cenderung
menganggap semuanya miskin jika dikaitkan dengan bantuan. Oleh sebab itu
strategi yang dilakukan oleh Pak Dedy adalah setiap turun ke lapangan
sosialisasi secara terus menerus dengan melibatkan banyak pihak.
Selama
proses melaksanakan pendampingan kegiatan FDS (Family Development Session)
dinilai sebagai kegiatan yang mampu mendekatkan masyarakat dengan segala
kesenjangannya dan menjadi wadah PENDIDIKAN
SEPANJANG HAYAT, sebab didalam masyarakat yang saling mempengaruhi maka
manusia dituntut untuk menyesuaikan persoalan dirinya secara terus menerus
dengan situasi baru. Beberapa materi FDS sendiri diantaranya memberikan pencerahan
untu mengubah pola pikir tentang kemiskinan yang selama ini dianggap sebagai
keturunan, kemudian bagaimana pola asuh anak yang benar dan tentang kesehatan,
kesemuanya untuk memberikan pendidikan kritis untuk mengubah
kebiasaan-kebiasaan atau hal-hal yang dianggap tabu namun justru anggapan
tersebut yang mempersulit keluar dari kemiskinan. Kemudian melalui wadah ini
Kelompok Penerima Manfaat Program (KPM) dapat berbagi segala persoalan dalam
kehidupan mereka untuk mendapatkan penguatan, selanjutnya di follow up dengan
kunjungan rumah untuk lebih dekat dan advokasi. Sehingga
bagi Pak Dedy sendiri Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Program
Perlindungan sosial yang mampu untuk menanggulangi kemiskinan, salah satunya
dengan mengubah pola pikir untuk lebih mandiri dan merdeka yang dibarengi
dengan pemberian bantuan tunai berupa uang.
By.Hm
Senin, 10 September 2018
DAHSYATNYA KPM, BAHAGIAMU DAMAIKAN DUNIAKU
Usia renta yang
sudah menginjak 70 tahun dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk bisa
berjalan normal bukan menjadi penghalang bagi Inaq Rumini untuk tetap
berkontribusi sekecil apapun dalam melakukan kebajikan. Inaq Rumini adalah salah
satu KPM Asistensi Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB) Desa Kalijaga Timur
tepatnya Dusun Erot Daya yang kini menjadi dampingan PPKH. Salah satu aktivitas
rutin yang membuat kita terenyuh adalah tiap hari Jum’at dia membersihkan
gang-gang yang akan dilewati masyarakat untuk menjalankan ibadah sholat Jum’at.
Sebagaimana ketika ditemui untuk penyaluran bantuan ASPDB, tepatnya 7 September
2018. Perbincangan kecil yang mungkin mampu memotivasi dan memberikan
pembelajaran untuk kita agar tetap menjadi hamba Tuhan yang bermanfaat untuk
sesama;
Wathon
|
:
|
Papuq kanso da leq
tene?. (Nenek kenapa ada disini?).
|
Rumini
|
:
|
Jelo Jum’at nengka
anakku, enggakna gaweq ku, nyapu gang ine mudahan na molah dengan si beliwat
bejumat sambil ta berzikir. (Hari Jum’at sekarang anakku, cuma ini yang bisa
saya kerjakan, menyapu gang ini agar orang-orang yang lewat jum’atan nyaman
sambil kita berzikir.
|
Pernyataan ini tentu
saja menjadi tamparan bagi siapa saja yang memiliki kesempurnaan tetapi tidak
berpikir untuk berkontribusi sekecil apapun, di lingkup manapun dan dimana saja untuk kemaslahatan. Kemudian ketika diberikan bantuan sesuai dengan
nominal yang harus diterima, rasa syukur membuat pipinya yang kini sudah mulai
mengeriput dibasahi oleh tetesan air mata, sambil terbata-bata merangkai kata
yang mulai susah diucapkan untuk sekedar mengucapkan terimakasih, mulai melapis
tangan dengan jilbabnya yang sudah lusuh untuk sekedar berjabatan tangan.
TUHAN JADIKANLAH KAMI ORANG-ORANG
YANG PANDAI BERSYUKUR DAN BERMANFAAT BAGI SESAMA.
By.Hm
Minggu, 09 September 2018
PPKH AIKMEL MENYALURKAN BANTUAN UNTUK KPM PENYANDANG DISABILITAS BERAT (ASPDB)
Bulan September 2018 PPKH Aikmel telah melaksanakan penyaluran bantuan untuk KPM Asistensi Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB) di Kecamatan Aikmel yang berjumlah 45 KPM, karena penyaluran bantuan sudah dialihkan, disebabkan disabilitas sejak tahun 2017 menjadi salah satu komponen kesejateraan sosial.
Untuk diketahui bahwa Program Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT) akan diberikan kepada 30.000 lanjut usia yang masing-masing akan menerima Rp.200.000 per bulan di 34 Provinsi, 418 Kabupaten/Kota, 1.531 Kecamatan dan 4.492 desa. Kriteria penerima ASLUT adalah lanjut usia berusia 60 tahun ke atas dengan kondisi bedridden atau sakit menahun terlantantar (bergantung pada bantuan orang lain atau pendamping), tinggal bersama keluarga dan tidak berpenghasilan tetap. Sementara Program Asistensi Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB) diberikan kepada 22.500 penyandang disibalitas berat yang masing-masing akan menerima 300 ribu rupiah perbulan di 34 provinsi, 366 Kabupaten/Kota, 4.407 Kecamatan (https://www.kemenkopmk.go.id/artikel/rakor-perkembangan-terkini-penyaluran-program-aslut-dan-aspdb).
Banyak cerita, banyak pembelajaran selama melaksanakan penyaluran bantuan ASPDB. Melihat kelebihan dan kerentanan KPM, mencoba menyatu dengan mereka yang mungkin selama ini juga ingin berkomunikasi, ingin diperhatikan, ingin dilihat, ingin dihargai, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang juga memiliki kelebihan. KPM-KPM ASDPB tentu saja mengajarakan kita untuk lebih bersyukur untuk menjado hamba Tuhan yang menghargai dan menyayangi atas seluruh makhluk hidup ciptaan-Nya dan memotivasi pendamping untuk tetap menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama.
By.hm
By.hm
Jumat, 07 September 2018
NIKMATILAH PROSES DAN JANGAN LUPA BEKERJA DENGAN BAHAGIA
Begitu banyak pengalaman tiap individu dalam bekerja, bekerja dalam tekanan, bekerja dengan tingkat stress yang tinggi, memiliki pemimpin yang cekatan, bekerja dengan tim work yang kuat, bekerja dengan orang yang tidak membuat bahagia, bekerja dengan orang yang tidak memberikan seseorang berkembang dan begitu banyak lainnya. Inilah proses, proses untuk menjadikan seseorang matang dalam berucap, bersikap dan bertindak, maka NIKMATILAH PROSES meskipun akan banyak penilaian tentang diri kita sendiri, baik ataupun sebaliknya.
PDP Aikmel sendiri beranggotakan 38 orang, angka ini bukanlah jumlah yang sedikit, bertugas di Kecamatan Aikmel yang tersebar di 24 desa. Berbagai latar keluarga, ekonomi, pendidikan dan karakter adalah sebuah tantangan didalam mewujudkan tim work yang kuat, namun melalui proses panjang sejak tahun 2011 saat ini mampu mewujudkan tim work yang solid, saling melengkapi, bahu membahu di dalam melaksanakan kegiatan pendampingan dan tentu saja kondisi ini menjadikan setiap pendamping dapat BEKERJA DENGAN BAHAGIA. Dapat bekerja dengan bahagia jelas impian setiap orang, bekerja dengan penuh tanggung jawab, bekerja bukan sekedar menggugurkan tanggung jawab, bekerja dari hati untuk berkontribusi dalam PENANGGULANGAN KEMISKINAN.
Saling mengingatkan, share pengetahuan dan tekhnis-tekhnis di lapangan, tidak pelit berbagi ilmu, tidak ada senioritas, posisi struktural tidak menghambat untuk komunikasi yang nyaman, memberikan ruang untuk tiap pendamping mengembangkan potensinya dan menghargai sekecil apapun kerja-kerja pendampingan setiap PDP adalah hal-hal kecil yang mampu mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman.
By. HM