Jumat, 17 Agustus 2018

PPKH AIKMEL-MEMUTUS MATA RANTAI KEMISKINAN MELALUI PENDIDIKAN KRITIS UNTUK KPM

MUH.KAHARUDIN-PENDAMPING PKH AIKMEL LOTIM


Muh. Kaharudin, laki-laki kelahiran Dasan BagikTimur Desa Aikmel Timur tepatnya 17 Julli 1986 adalah salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang bertugas di Kecamatan Aikmel. Muh. Kaharudin bergabung menjadi pelaksana program terhitung sejak Januari 2015.


Baginya menjadi pendamping adalah pilihan untuk menjadi hamba Tuhan yang bermanfaat bagi sesama, khususnya masyarakat miskin yang dikenal dengan KPM dalam Program Keluarga Harapan (PKH). KPM dengan segala kerentanannya dalam banyak aspek menyebabkan kemiskinan tiada ahir seperti lingkaran setan tiada berujung. Tentu kondisi ini membutuhkan seorang fasilitator untuk mendekatkan akses mereka dalam pemenuhan kebutuhan dasar khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Artinya dengan memastikan masyarakat miskin menjadi penerima manfaat program akses pendidikan dan kesehatan akan terpenuhi dengan tujuan jangka panjang mengakhiri kemiskinan untuk kehidupan yang lebih baik.


Dalam kegiatan pendampingan, FDS adalah salah satu kegiatan yang dianggap sangat penting oleh Muh. Kaharudin sebagai wujud memberikan PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT bagi KPM,  pemberdayaan untuk memerdekakan dengan mengubah pola pikir masyarakat melalui pendidikan kritis dan pendekatan pendidikan orang dewasa dengan menjadikan pengalaman hidup sebagai sumber pembelajaran. Materi-materi yang didiskusikan bersama adalah materi yang sangat dekat dengan kehidupan KPM  dan tentu saja kegiatan ini menjadi kebutuhan KPM, dengan mulai mengenal persoalannya sendiri, mengetahui solusi atas persoalannya dan bertindak mengatasi persoalannya sendiri. Melalui kegiatan ini juga mampu membangun hubungan emosional antara pendamping PKH dengan KPM dampingannya. Satu pernyataan dari Muh. Kaharudin sebagai pendamping PKH, baginya Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program luar biasa karena melalui program ini dirinya merasakan indahnya memiliki banyak keluarga  di berbagai desa lokasi dampingan, KPM adalah KITA, tanpa sekat tanpa pembatas They have already become our real family”.




By
Hm


8 komentar: